Istilah sunrise property biasanya ditujukan untuk properti yang berkembang dan stabil kenaikan nilainya, dengan kata lain: prospektif sebagai elemen investasi.
Jika mengacu pada lokasi, sunrise property terbagi empat, yakni terletak di kawasan baru dan berkembang, kawasan baru dan stabil, kawasan lama tapi stabil, serta kawasan modern yang baru direhabilitasi.
Kawasan Baru dan Berkembang Ciri-ciri produk-produk yang baru dan berkembang, adalah usia bangunan umumnya 10 – 20 tahun, dan di kawasan tersebut masih terjadi pengembangan terus menerus.
Serpong dan Kelapa Gading bisa dimasukkan ke dalam kelompok pertama ini. Kawasan ini dapat dikatakan sebagai lokasi investasi yang layak, karena terjadi perkembangan yang sangat signifikan di sana, walaupun kedua daerah ini telah dikembangkan sekitar dua dekade lalu.
Kawasan Baru dan Stabil Kawasan Sentul dan Cibubur bisa dikategorikan sebagai kawasan baru dan stabil, karena merupakan tujuan dari arus manusia dan fasilitasnya.
Sentul dan Cibubur bisa dibilang sebagai salah satu anomali di dunia properti Indonesia. Bayangkan, saat pembangunan properti di kawasan lain mandek lantaran negeri ini dihantam krisis pada 1997, kawasan ini justru mulai menggeliat dan berkembang pesat.
Depok berkembang setelah dibukanya Jalan Margonda Raya sekitar awal tahun 1990an. Pembukaan jalan ini pun disusul oleh berdirinya beberapa kampus besar di sekitarnya. Sebut saja Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, dan Universitas Pancasila.
Kawasan Lama tetapi Stabil Kawasan sunrise property yang tergolong lama tetapi stabil, bisa disaksikan di Kebayoran Baru yang tetap menjadi lokasi investasi properti yang layak. Mengapa disebut stabil? Karena di sini banyak terjadi perubahan fungsi properti dari rumah tinggal menjadi ruko.
Daerah lain yang tergolong berusia tua tetapi stabil, adalah Permata Hijau, Simprug, dan Tanjung Duren. Permata Hijau kembali menjadi lokasi pilihan setelah dibangunnya Jalan Panjang, yang menghubungkan Kebon Jeruk dengan Kebayoran. Kawasan Simprug kembali bergairah setelah dibangunnya pusat belanja bergensi Senayan City yang berdampak positif, sementara Tanjung Duren dan Grogol tetap stabil, karena memiliki akses jalan yang baik dengan pelabuhan dan bandara.
Kawasan Modern dan Baru Diperbaiki Sementara contoh kawasan yang memiliki properti yang modern dan baru diperbaiki terlihat di kawasan bekas bandara Kemayoran. Kawasan yang sebelumnya sepi, kini mulai ramai dihias berbagai produk properti, mulai dari perumahan, apartemen, pusat belanja, hingga hotel.
Kawasan ini pun tergolong prospektif, karena memiliki infrastruktur yang baik, seperti jalan yang lebar dan halus, drainase yang baik, dan jaringan listrik dan telepon di bawah tanah.
Sunrise Property
Jika mengacu pada lokasi, sunrise property terbagi empat, yakni terletak di kawasan baru dan berkembang, kawasan baru dan stabil, kawasan lama tapi stabil, serta kawasan modern yang baru direhabilitasi.
Kawasan Baru dan Berkembang Ciri-ciri produk-produk yang baru dan berkembang, adalah usia bangunan umumnya 10 – 20 tahun, dan di kawasan tersebut masih terjadi pengembangan terus menerus.
Serpong dan Kelapa Gading bisa dimasukkan ke dalam kelompok pertama ini. Kawasan ini dapat dikatakan sebagai lokasi investasi yang layak, karena terjadi perkembangan yang sangat signifikan di sana, walaupun kedua daerah ini telah dikembangkan sekitar dua dekade lalu.
Kawasan Baru dan Stabil Kawasan Sentul dan Cibubur bisa dikategorikan sebagai kawasan baru dan stabil, karena merupakan tujuan dari arus manusia dan fasilitasnya.
Sentul dan Cibubur bisa dibilang sebagai salah satu anomali di dunia properti Indonesia. Bayangkan, saat pembangunan properti di kawasan lain mandek lantaran negeri ini dihantam krisis pada 1997, kawasan ini justru mulai menggeliat dan berkembang pesat.
Depok berkembang setelah dibukanya Jalan Margonda Raya sekitar awal tahun 1990an. Pembukaan jalan ini pun disusul oleh berdirinya beberapa kampus besar di sekitarnya. Sebut saja Universitas Indonesia, Universitas Gunadarma, dan Universitas Pancasila.
Kawasan Lama tetapi Stabil Kawasan sunrise property yang tergolong lama tetapi stabil, bisa disaksikan di Kebayoran Baru yang tetap menjadi lokasi investasi properti yang layak. Mengapa disebut stabil? Karena di sini banyak terjadi perubahan fungsi properti dari rumah tinggal menjadi ruko.
Daerah lain yang tergolong berusia tua tetapi stabil, adalah Permata Hijau, Simprug, dan Tanjung Duren. Permata Hijau kembali menjadi lokasi pilihan setelah dibangunnya Jalan Panjang, yang menghubungkan Kebon Jeruk dengan Kebayoran. Kawasan Simprug kembali bergairah setelah dibangunnya pusat belanja bergensi Senayan City yang berdampak positif, sementara Tanjung Duren dan Grogol tetap stabil, karena memiliki akses jalan yang baik dengan pelabuhan dan bandara.
Kawasan Modern dan Baru Diperbaiki Sementara contoh kawasan yang memiliki properti yang modern dan baru diperbaiki terlihat di kawasan bekas bandara Kemayoran. Kawasan yang sebelumnya sepi, kini mulai ramai dihias berbagai produk properti, mulai dari perumahan, apartemen, pusat belanja, hingga hotel.
Kawasan ini pun tergolong prospektif, karena memiliki infrastruktur yang baik, seperti jalan yang lebar dan halus, drainase yang baik, dan jaringan listrik dan telepon di bawah tanah.
Sunrise Property
Tidak ada komentar:
Posting Komentar